5 Mitos tentang Pria Minang yang Beredar di Masyarakat
Padang – Minangkabau menjadi suku yang terkenal dan tersebar di penjuru Indonesia. Kehadiran suku Minang pun menghadirkan banyak pandangan. Masyarakat ternyata memiliki pandangan tertentu tentang suku tersebut, khususnya bagi kaum pria berdarah minang.
Namun secara sadar atau tidak, anggapan tersebut merugikan salah satu pihak. Inilah lima mitos pria Minang yang cukup populer dari beberapa sumber.
1. Pria Minang tidak memperoleh warisan dari orangtuanya
Banyak yang mengatakan jika pria Minang tidak memperoleh warisan dari orangtuanya. Faktanya, pria Minang hanya tidak memperoleh pusako tinggi milik “anduang puyang” atau nenek moyangnya saja. Pusako tersebut hanya diberikan secara turun-menurun kepada anak perempuan.
Perempuan Minang yang memperoleh pusako tinggi harus menjaganya dengan baik, dan dilarang untuk menjualnya. Sedangkan pria Minang tetap berhak dan memperoleh warisan yang dimiliki orangtua.
2. Pria Minang “dibeli” oleh pihak perempuan saat menikah
Banyak stigma negatif masyarakat yang mengatakan kalau pria Minang “gak modal”. Mereka beranggapan, semua pria Minang saat menikah akan dibeli atau istilahnya “dijapuik” oleh perempuan Minang.
Kabar ini tentu santer beredar hingga membuat sejumlah orangtua melarang anaknya menikah dengan pria Minang. Dari rumor yang beredar, untuk menikah dengan pria Minang maka harus membeli dengan harga yang cukup mahal bahkan sampai ratusan juta, lho!
Faktanya, adat seperti ini hanya berlaku bagi masyarakat Minang di daerah Pariaman. Hanya saja, adat tersebut hanya bisa berlangsung jika calon mempelai perempuannya juga orang Pariaman.
3. Cerewet
Banyak pendapat di masyarakat bahwa pria Minang identik dengan cerewet atau judes. Sifat seperti ini sebenarnya alamiah milik semua orang dan bukan milik orang Minang saja.
Faktanya, sebagian besar watak orang Sumatera adalah keras dan tegas, tidak suka bertele-tele, dan to the point. Itulah yang menjadi prinsip yang dipegang banyak orang Minang pria ataupun wanita yang membuat mereka terkesan “cerewet”.
4. Pilih-pilih makanan
Jika dibandingkan pria pada suku-suku lain, pria Minang terkenal “cerewet” perihal makanan yang mereka makan. Mayoritas pria Minang tidak menyukai nasi yang terlalu banyak air atau lembek. Mereka juga tidak suka jika nasi yang dimakan terlalu keras.
Kebanyakan dari mereka lebih menyukai nasi berjenis pera dibandingkan nasi pulen. Lalu, pria minang juga tidak bisa makan tanpa sambal lado. Namun itu hanya sebagian besar saja dan tidak bisa dipukul rata. Sebab faktanya setiap individu memiliki selera yang berbeda.
5. Memiliki gelar bagindo setelah menikah
Pria minang yang sudah menikah akan dianggap dewasa hingga memperoleh gelar di depan namanya sebagai simbol kehormatan. Gelarnya pun beragam dan tidak hanya Bagindo.
Ada dua jenis gelar lagi yaitu Sutan dan Sidi. Gelar ini diturunkan oleh sang ayah. Jika sang ayah memiliki gelar Bagindo, maka anak laki-lakinya juga bergelar sama. Begitupun seterusnya.
Itulah beberapa hal untuk menjawab mitos terhadap pria minang yang beredar di masyarakat. Jadi jangan terlalu percaya dengan hal-hal yang belum terbukti. Mending cari tahu lebih dalam tentang kabar tersebut.
The post 5 Mitos tentang Pria Minang yang Beredar di Masyarakat appeared first on Kabarsumbar.com.
from Kabarsumbar.com https://ift.tt/57sTXCv
via IFTTT
Comments
Post a Comment