Polda Sumbar : 8.000 Personel Amankan Pemilu 2024

-

Padang – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) telah mengumumkan kesiapan mereka dalam menyambut Pemilu 2024 dengan menurunkan sekitar 8.000 personel.

Irjen Pol Suharyono, Kapolda Sumbar, mengungkapkan bahwa Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi terbesar di Indonesia yang akan berpengaruh besar terhadap masa depan bangsa. Ia menegaskan bahwa semua pihak harus memberikan kontribusi positif untuk memastikan suksesnya pesta demokrasi tersebut.

Operasi “Mantap Brata Singgalang 2023-2024” akan berlangsung selama 222 hari, dimulai dari 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024.

Di Sumbar, Kepolisian akan mendeploy sekitar 8.000 personel Polri untuk pengamanan Pemilu 2024, tanpa memasukkan personel pendukung dari TNI dan Kementerian/Lembaga lainnya. Secara nasional, operasi ini melibatkan total 434.197 personel Polri, yang terdiri dari Mabes Polri hingga seluruh Polda di Indonesia.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, menjelaskan, khusus di tubuh Polda Sumbar, pihaknya menurunkan 3/4 dari total kekuatan. “Jumlahnya sekitar 8.000 personel. Operasi ini merupakan upaya serius dalam menjaga keamanan selama Pemilu 2024, yang menjadi prioritas utama bagi kepolisian Sumbar,” kata Kapolda pada Rabu (18/10/2023)..

Apel gelar pasukan Operasi “Mantap Brata Singgalang 2023-2024” dilaksanakan di Lapangan Satbrimobda Polda Sumbar, Padang, pada 17 Oktober 2023. Apel serentak ini juga diadakan oleh seluruh Kepolisian Daerah (Polda) di seluruh Indonesia untuk memeriksa kesiapan personel, peralatan, serta sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam pengamanan Pemilu 2024.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Hansastri, yang hadir mewakili Gubernur Mahyeldi, menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menjalankan berbagai kewajiban dalam rangka mensukseskan penyelenggaraan Pemilu serentak 2024. Hansastri mengungkapkan,

“Gubernur bersama DPRD telah menunaikan 2 kewajiban yang menjadi tugas Pemprov untuk mensukseskan Pemilu serentak 2024, pertama terkait alokasi anggaran dan yang kedua, terkait netralitas ASN.”

Pihaknya juga mengapresiasi semua persiapan yang telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk menjalankan Pemilu serentak 2024 dengan lancar, aman, dan tertib di tingkat Sumbar maupun nasional. Hansastri berharap, semua upaya tersebut dapat memastikan penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 berjalan dengan sukses.

Kapolda Sumbar menekankan bahwa dalam teknis pelaksanaan pengamanan Pemilu, penanganan di setiap daerah akan berbeda berdasarkan tingkat potensi gangguan keamanan. Meskipun saat ini, Sumbar belum mengalami masalah signifikan, pihak kepolisian akan terus memantau situasi sebagai langkah antisipasi.

“Meskipun saat ini di Sumbar belum ada daerah yang termasuk kategori rawan, kita tetap lakukan pemantauan sebagai langkah antisipasi.”

Terakhir, Kapolda Sumbar menegaskan bahwa selama pelaksanaan Operasi ini kepolisian akan mengedepankan empat unsur utama, yaitu security (kebebasan dari rasa takut dan kekhawatiran), surety (keyakinan dan kepastian hukum), safety (kenyamanan), dan peace (perasaan tentram dan damai). Ia meyakini bahwa dengan mewujudkan empat unsur tersebut, keamanan selama Pemilu 2024 dapat terjamin dengan baik.

The post Polda Sumbar : 8.000 Personel Amankan Pemilu 2024 appeared first on Kabarsumbar.com.



from Kabarsumbar.com https://ift.tt/PXbvBZG
via IFTTT

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Permainan Tradisional Khas Minangkabau Yang Mulai Hilang

-
Image
Padang –  Minangkabau juga memiliki berbagai macam permainan tradisional. Permainan ini diwariskan oleh nenek moyang secara turun-temurun. Permainan tradisional khas Minangkabau dinilai sangat unik dan bermanfaat bagi kesehatan. Namun, seiring bergesernya budaya masyarakat, permainan tradisional mulai jarang ditemukan bahkan mulai hilang di generasi sekarang. Di momentum HUT RI 77 ini, yuk kita intip permainan tradisional khas Minangkabau yang mulai hilang, diantaranya: 1. Badia Batuang atau Mariam Bambu Mariam tomong juga ada di beberapa daerah Indonesia. Foto: Internet Badia memiliki arti yaitu, bedil atau meriam dan batuang berarti bambu besar. Badia batuang biasanya ramai dimainkan anak-anak pada saat bulan Ramadhan. Anak-anak akan berkumpul untuk membuat Meriam dari bambu yang besar. Meriam akan diberi minyak tanah dan sumbu. Kemudian ujung bambu akan dilubangi dan sebelum pangkalnya diberi lubang kecil. Sehingga saat disulut, badia batuang akan menghasilkan bunyi yang...
Read more

Mengenal Samba Nan Anam dan Samba Nan Sambilan, Kuliner Khas Minangkabau

-
Image
Bukittinggi – Dalam kondisi Pandemi yang sudah berjalan dua tahun lebih, Propinsi Sumatera Barat bisa menggelar beberapa rangkaian acara dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sumbar . Salah satu acaranya yaitu Menggelar Pameran Kuliner Tradisional untuk seluruh daerah Kab/Kota se- Sumbar. Hal ini disampaikan MC Linda Zoebir yang akrab di panggil Bundo ini mengatakan sejumlah kuliner dipilih untuk dihidangkan dalam pameran, Senin 11 Oktober 2021. Bundo Linda Zoebir “Di Pameran ini kita Bukittinggi memilih Hidangan Tradisional disaat acara ‘Maanta Uang’ yang merupakan bagian dari rangkaian acara Pernikahan di Kurai Limo Jorong. Kita tahu bahwa di Kurai untuk Kuliner dalam Perhelatan ada yang disebut ‘Samba Nan Anam’ dan ‘Samba Nan Sambilan’ ,” ujarnya. Bundo Linda lebih lanjut mengatakan Adapun Samba nan Anam itu terdiri dari; Randang, Anyang Dagiang, Gulai Ayam Naneh, Pangek Bada, Karupuak Maco Arai, dan Sayua Kuah Putiah. Sedangkan Samba nan Sambilan, Samba yang Anam ini...
Read more

Ketua DPRD Kabupaten Solok Bantah Keras Dugaan Pemerkosaan

-
Image
Solok Arosuka – Menanggapi beredarnya pemberitaan di sejumlah media online di Kabupaten Solok pada Sabtu malam, Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra, dihadapan sejumlah wartawan, Minggu, (7/1/2024), membantah keras tuduhan atas laporan terhadap dirinya. Apalagi kasus ini sudah dikonsumsi oleh sejumlah media online dengan pemberitaan sepihak yang telah menyudutkan dirinya dan nama baik keluarganya serta partainya. Politisi Partai Gerindra tersebut membeberkan kronologis kejadian, sejak dirinya bertemu dengan korban hingga terjadinya pengaduan ke Polres Solok pada Sabtu (6/1). Menurut Dodi Hendra, sekira tiga minggu sebelum kejadian, orang tua dari korban menemui dirinya dan mengeluhkan anaknya yang beberapa waktu sebelumnya tertimpa “musibah”. Yakni, dinikahkan paksa secara siri, karena digerebek warga Korong Lampayo, Jorong Simpang Sawah Baliak, Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. The post Ketua DPRD Kabupaten Solok Bantah Keras Dugaan Pemerkosaan appeared firs...
Read more