Musim Kawin Buaya, Bahaya Mengancam Beberapa Sungai di Sumbar

-

Padang – Predator buaya muara kerap menjadi permasalahan beberapa waktu belakangan ini di Sumatera Barat. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Ardi Andono menerima sejumlah pengaduan masyarakat terkait konflik manusia dan buaya, bahkan ada buaya yang ditangkap oleh warga. Hal itu disampaikan pada Minggu, 29 Januari 2023.

Permasalahan yang terjadi karena munculnya buaya di beberapa sungai yang menjadi tempat berativitasnya masyarakat sekitar, seperti  mencari lokan, menambang pasir maupun aktifitas MCK di sungai.

Siklus musim kawin dan bertelur buaya akan berlangung dari bulan Januari sampai Maret nanti. Memasuki siklus tersebut buaya akan mencari sarang yang aman dari gangguan dari predator lainnya. Hewan melata itu pun akan terus menjaga sarang telurnya terutama induk buaya.

“Induk buaya ketika menjaga telurnya akan sangat agresif dan sensitif terhadap keberadaan mahkluk lain termasuk manusia,” kata Ardi.

Lokasi kejadian

Adapun dari data yang tercatat oleh pihak Tim WRU BKSDA Sumbar  yang bertugas dilokasi kejadian, dari bulan Januari ini saja ada 8 lokasi, yaitu:

1. Desa Marunggi Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman.

2. Korong Pasir Baru Nagari Pilubang Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman.

3. Nagari Sungai Buluh Utara Kabupaten Kecamatan Batang Anai Kabupaten padang Pariaman.

4. Nagari Sungai Buluh Selatan kecamatan Batang Anai Kabupaten padang pariaman.

5. Nagari lubuk Pandan kecamatan 2 x 11 kayu tanam Kabupaten padang Pariaman.

6. Sungai Bt. Lampah Kp. Maringging Jr. Bungo Tanjuang Nagari Malampah Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.

7. Nagari katiagan, Kabupaten Pasaman Barat.

8. Nagari Sungai Liku Pelangi Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.

9. Nagari Campago Selatan, kecamatan V koto kampung Dalam kabupaten padang Pariaman.

Adi mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas diwilayah yang berpotensi menjadi sarang buaya, untuk mencegah terjadinya serangan oleh buaya.

Tingkatkan kewaspadaan ketika menyusuri sungai maupun muara dengan perahu, jika melihat buaya secara langsung maka sebaiknya langsung menjauh dari lokasi tersebut. Dia juga mengajak masyarakat untuk ikut mendukung dalam melestarikan buaya dan selalu hidup berdampingan.

Salsabila

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Jalur Jambi-Sumbar Putus Akibat Longsor di Sungai Penuh
Sumbar Ekspor Lato-lato ke Malaysia sebanyak 785 Kilogram
Grand Opening December Boutique Disambut Meriah Warga
Warga Solok Temukan Ular Phyton Sepanjang 5 meter di Tebing Rumah Warga
Harimau Kembali Resahkan Warga di Kabupaten Solok
Miliki Sabu, Pimpinan DPRD Kabupaten Solok Ditangkap Polisi
Kabur 9 Bulan, Polres Solok Kota Berhasil Meringkus Pelaku Pembunuhan Marbot Masjid
Pulang Nobar Seorang Pemuda di Solok Dibegal Sekelompok Pemuda

The post Musim Kawin Buaya, Bahaya Mengancam Beberapa Sungai di Sumbar appeared first on Kabarsumbar.com.



from Kabarsumbar.com https://ift.tt/CaniZYK
via IFTTT

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Permainan Tradisional Khas Minangkabau Yang Mulai Hilang

-
Image
Padang –  Minangkabau juga memiliki berbagai macam permainan tradisional. Permainan ini diwariskan oleh nenek moyang secara turun-temurun. Permainan tradisional khas Minangkabau dinilai sangat unik dan bermanfaat bagi kesehatan. Namun, seiring bergesernya budaya masyarakat, permainan tradisional mulai jarang ditemukan bahkan mulai hilang di generasi sekarang. Di momentum HUT RI 77 ini, yuk kita intip permainan tradisional khas Minangkabau yang mulai hilang, diantaranya: 1. Badia Batuang atau Mariam Bambu Mariam tomong juga ada di beberapa daerah Indonesia. Foto: Internet Badia memiliki arti yaitu, bedil atau meriam dan batuang berarti bambu besar. Badia batuang biasanya ramai dimainkan anak-anak pada saat bulan Ramadhan. Anak-anak akan berkumpul untuk membuat Meriam dari bambu yang besar. Meriam akan diberi minyak tanah dan sumbu. Kemudian ujung bambu akan dilubangi dan sebelum pangkalnya diberi lubang kecil. Sehingga saat disulut, badia batuang akan menghasilkan bunyi yang...
Read more

Mengenal Samba Nan Anam dan Samba Nan Sambilan, Kuliner Khas Minangkabau

-
Image
Bukittinggi – Dalam kondisi Pandemi yang sudah berjalan dua tahun lebih, Propinsi Sumatera Barat bisa menggelar beberapa rangkaian acara dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sumbar . Salah satu acaranya yaitu Menggelar Pameran Kuliner Tradisional untuk seluruh daerah Kab/Kota se- Sumbar. Hal ini disampaikan MC Linda Zoebir yang akrab di panggil Bundo ini mengatakan sejumlah kuliner dipilih untuk dihidangkan dalam pameran, Senin 11 Oktober 2021. Bundo Linda Zoebir “Di Pameran ini kita Bukittinggi memilih Hidangan Tradisional disaat acara ‘Maanta Uang’ yang merupakan bagian dari rangkaian acara Pernikahan di Kurai Limo Jorong. Kita tahu bahwa di Kurai untuk Kuliner dalam Perhelatan ada yang disebut ‘Samba Nan Anam’ dan ‘Samba Nan Sambilan’ ,” ujarnya. Bundo Linda lebih lanjut mengatakan Adapun Samba nan Anam itu terdiri dari; Randang, Anyang Dagiang, Gulai Ayam Naneh, Pangek Bada, Karupuak Maco Arai, dan Sayua Kuah Putiah. Sedangkan Samba nan Sambilan, Samba yang Anam ini...
Read more

Ketua DPRD Kabupaten Solok Bantah Keras Dugaan Pemerkosaan

-
Image
Solok Arosuka – Menanggapi beredarnya pemberitaan di sejumlah media online di Kabupaten Solok pada Sabtu malam, Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra, dihadapan sejumlah wartawan, Minggu, (7/1/2024), membantah keras tuduhan atas laporan terhadap dirinya. Apalagi kasus ini sudah dikonsumsi oleh sejumlah media online dengan pemberitaan sepihak yang telah menyudutkan dirinya dan nama baik keluarganya serta partainya. Politisi Partai Gerindra tersebut membeberkan kronologis kejadian, sejak dirinya bertemu dengan korban hingga terjadinya pengaduan ke Polres Solok pada Sabtu (6/1). Menurut Dodi Hendra, sekira tiga minggu sebelum kejadian, orang tua dari korban menemui dirinya dan mengeluhkan anaknya yang beberapa waktu sebelumnya tertimpa “musibah”. Yakni, dinikahkan paksa secara siri, karena digerebek warga Korong Lampayo, Jorong Simpang Sawah Baliak, Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. The post Ketua DPRD Kabupaten Solok Bantah Keras Dugaan Pemerkosaan appeared firs...
Read more