Tiga Teluk Berpotensi Untuk Pengembangan Kerang Mutiara di Pessel
Pesisir Selatan – Tingginya nilai ekonomi yang dihasilkan melalui pengembangan budidaya kerang mutiara, diyakini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber mata pencaharian bagi masyarakat nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Usaha budidaya kerang mutiara memang sangat menguntungkan secara ekonomi bagi masyarakat nelayan. Sebagai daerah pesisir pantai, pengembanganya dapat dilakukan di beberapa kawasan di daerah ini. Diantaranya, di Teluk Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan, Teluk Sungai Nipah di Kecamatan IV Jurai, dan Teluk Sungai Bungin di Kecamatan Batang Kapas,” katanya.
Dikatakan demikian, karena potensi pengembangan budidaya kerang mutiara itu dapat dilakukan di beberapa kawasan pantai di daerah itu.
Diantaranya, di Teluk Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan, Teluk Sungai Nipah Kecamatan IV Jurai, dan Teluk Sungai Bungin di Kecamatan Batang Kapas.
Kepala Perikanan Pessel, Andi Syafinal, mengatakan, selain budidaya ikan, karang mutiara juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di perairan laut Pessel, Selasa (27/7/21) di Painan.
Karena bergerak di bidang usaha budidaya kerang mutiara yang sangat menguntungkan secara ekonomi, serta bisa sebagai sumber ekonomi alternatif bagi para nelayan, maka secara bertahap pemerintah daerah (Pemda) melalui Dinas Perikanan akan terus berupaya mengajak para investor untuk berinvestasi.
Dia mengatakan, bahwa saat ini masih terus melakukan penguatan kelembagaan yang bergerak disektor budidaya di daerah itu.
“Kalau selama ini kita lebih menonjolkan usaha yang bergerak disektor budidaya ikan, kedepan pengembanganya juga dilakukan terhadap jenis lain seperti budidaya mutiara. Sebabnya sangat besar di daerah ini,” jelasnya.
Ditambahkannya bahwa mutiara merupakan salah satu komoditas unggulan sektor kelautan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, serta prospek pengembangan usaha yang sangat menjanjikan.
“Agar potensi alam yang dimiliki oleh Pessel dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat, sehingga pemilik modal kita diajak untuk berinvestasi. Ini dapat dilakukan, karena tiram mutiara yang semula hanya diperoleh hidup di laut, sudah dapat dibudidayakan melalui teknologi, yang sebagian besar masih dikuasai oleh bangsa asing,” ujarnya.
Hal itu dapat dilihat dari semakin banyak peminat perhiasan mutiara, sehingga harganya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Diungkapkannya, bahwa usaha budidaya mutiara memang membutuhkan nilai investasi yang cukup besar.
Dikatakan demikian, karena untuk 10 ribu biji tiram yang akan dibudidayakan saja, membutuhkan modal hingga Rp 1 miliar.
“Berdasarkan hal itu, sehingga pemilik modal untuk mau berinfvestasi, perlu lebih diyakinkan lagi bahwa usaha ini sangat cocok dan sangat dijanjikan secara ekonomi bila dikembangkan di Pessel,” tutupnya.
The post Tiga Teluk Berpotensi Untuk Pengembangan Kerang Mutiara di Pessel appeared first on Kabarsumbar.com.
from Kabarsumbar.com https://ift.tt/3f5sVQs
via IFTTT
Comments
Post a Comment